Jumat, 14 Januari 2011

Keutamaan sholat Dhuha

Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam segala hal. Beliau tidak akan mewasiatkan atau memerintahkan sesuatu sebelum mengerjakannya. Demikian halnya dengan Shalat Dhuha, pastinya beliau telah mengerjakan terlebih dahuu dan mengintensifkannya, agar dapat melakukan amalan yang baik dan sesuai tuntunan Islam, diperlukan pengetahuan yang baik berkaitan dengan ilmu dan tata caranya, seta pemahaman hikmah amalan tersebut sebagai motivasi ( targhib ) diri. Demikian halnya dengan Shalat Dhuha. Untuk itu memahami Shalat Dhuha adalah suatu keharusan.

Shalat Dhuha hukumnya Sunnah Muakkad ( sangat dianjurkan ), sebab Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan Shalat Dhuha sekaligus menjadikannya sebagai wasiat. Kesunahan Shalat Dhuha berdasarkan hadist berikut ini :


“ Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur “ ( H.R Bukhari Muslim )


Demikian juga hadist ini :

“ dari Aisyiah ia berkata : Rasulullah Shalat Dhuha empat rakaat dan menambahnya menurut kehendak Allah “. ( H.R Muslim )


Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada pagi hari. Dimulai ketika matahari naik mulai sepenggalan atau setelah terbit matahari ( sekitar jam 07.00 ) sampai sebelum masuk zuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah.


Shalat Dhuha sekurang-kurangnya terdiri dari dua rakaat dan tidak ada batasan yang pasti mengenai jumlahnya, namun beberapa hadist shahih menerangkan bahwa terkadang Rasulullah SAW mengerjakan dua rakaat, empat rakaat, delapan rakaat bahkan lebih.


KEUTAMAAN SHALAT DHUHA


1. Shalat Dhuha adalah sedekah untuk 360 ruas tulang yang harus dibayarkan pada setiap paginya.


Shalat Dhuha juga adalah sedekah sesuai dengan hadist riwayat Muslim dari Abu Dzar yang berbunyi : “ setiap ruas dari anggota tubuh kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemunkaran adalah sedekah dan semua dapat disepadankan dengan mengerjakan sholah Dhuha 2 rakaat.” ( H.R Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah )


2. Shalat Dhuha juga shalat sunnah yang lain merupakan investasi amal cadangan yang berfungsi untuk menyempurnakan kekurangan pada shalat wajib.


Begitupun Shalat Dhuha juga berfungsi sebagai investasi amal cadangan karena salah satu fungsi dari ibadah sholat sunnah adalah untuk menyempurnakan kekurangan sholat wajib.

3. Shalat Dhuha adalah ghanimah atau keuntungan yang besar, lebih baik daripada ghanimah (harta rampasan) yang didapat dari medan peperangan.


Suatu hari Rasulullah SAW mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah. Akhirnya mereka memperoleh kemenangan yang gemilang dan mendapatkan harta rampasan yang melimpah. Orang orang pun ramai membicarakan singkatnya peperangan dan banyaknya harta rampasan perang yang mereka peroleh. Kisah diceritakan lebih lengkap dalam hadist berikut ini :

“ dari Abdullah bin amr bin ash, ia berkata, “ Rasulullah SAW mengirim pasukan perang, lalu pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali dari medan perang. Orang orang pun memperbincangkan cepat selesainya perang itu, banyaknya harta rampasan dan cepat kembalinya mereka. Maka Rasulullah SAW bersabda,” maukan aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesainya perangnya, lebih banyak memperoleh harta rampasannya dan cepatnya kembali dari medan perang, yaitu orang yang berwudhu kemudian menuju mesjid untuk mengerjakan sholat sunnah Dhuha, dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak memperoleh harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya. ( H.R Ahmad )


4. Orang yang selalu menjaga Shalat Dhuha akan dicukupi kebutuhan hidupnya, yakni kebutuhan psikis dan jiwa berupa kepuasan, qanaah ( merasa cukup dengan apa yang dikaruniakan Allah ), serta ridha terhadap karunia Allah.


Orang yang gemar melaksanakan Shalat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah, Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadist Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah SWT berfirman :

“ Wahai anak adam rukuklah ( shalatlah ) karena Allah pada awal siang ( Shalat Dhuha ) empat rakaat, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu sampai sore hari.” (H.R Tarmidzi)


5. Allah akan mengampuni dosa orang yang melaksanakan Shalat Dhuha walau dosanya sebanyak buih dilautan. Artinya, jika kita mengerjakan Shalat Dhuha pada pagi hari, kita akan mengawali aktivitas seharian dengan ketenangan batin dan jiwa yang bersih dari dosa.


Bahkan orang yang menjaga Shalat Dhuha akan diberikan ampunan Allah SWT sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

“ Barangsiapa menjaga Shalat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih dilautan “ ( H.R Tarmizi, Ibnu Mazah dan Ahmad )


6. Dijanjikan pahala haji dan umrah bagi siapa saja yang melakukan shalat shubuh berjama’ah, kemudian duduk berzikir sampai matahari terbit, setelah itu melaksanakan Shalat Dhuha.


Disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda :


“ Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian dilanjutkan dengan Shalat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya” ( H.R. Tarmizi)



Ada 3 makna filosofis yang terkandung didalam Shalat Dhuha :

1. Ingat kepada Allah ketika senang. Biasanya, kita memulai hari dengan optimisme, semangat membaja, dan konsentrasi tinggi untuk menggapai harapan dengan bekerja atau belajar. Badan masih segar dan tenaga masih kuat ditemani dengan hangatnya sinar matahari danudara pagi yang sejuk. Jika saat saat seperti ini kita mengingat Allah, kemudian Shalat Dhuha dengan hati tunduk dan khusyuk menghadap kepada Nya, diiringi kesadaran yang tinggi atas kekuasaan dan keagungan Nya, Allah pasti akan melimpahkan karunia dan kasih Nya kepada kita. Rasulullah menjelaskan dalam hadistnya bahwa siapa yang ingat Allah ketika senang dan lapang maka Allah SWT akan mengingatnya ketika sedih dan sempit.

2. Shalat Dhuha merupakan perwujudan syukur kepada Allah SWT. Syukur atas segala nikmat dan karunia yang tiada terkira. Hal ini mengingat waktu Shalat Dhuha bersamaan dengan dimulainya aktivitas sehari hari. Shalat Dhuha mampu menggugah kesadaran akan perlunya berkonsultasi kepada Allah SWT dan meminta petunjuknya sebagai bekal bekerja atau belajar agar tetap dijalan yang diridhai.

3. Shalat Dhuha merupakan bentuk tawakkal kepada Allah. Sebelum memulai aktivitas sehari hari, kita serahkan urusan kepada Allah. Memohon yang terbaik untuk hari ini. Karena hanya Allah yang mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang akan kita raih. Bila ada rencana atau agenda seharian, kita serahkan segalanya kepada Allah. Kita hanya mampu berencana atau berusaha, namun Allah juga yang akan menentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar